Belakangan ini sedang marak – maraknya usaha baju bekas thrifting. Apa itu thrifting? Thrifting merupakan suatu kegiatan jual beli barang bekas untuk dipakai kembali oleh orang lain. Usaha ini masih populer, namun untuk melakukannya ada beberapa tips usaha baju bekas thrifting yang perlu dipahami.
Dengan tips usaha baju bekas thrifting tersebut, diharapkan usaha yang Anda lakukan dapat meraih keuntungan yang besar nantinya. Apa saja tipsnya? Berikut ini tips usaha baju bekas thrift yang Anda perlu pahami!
Tips Usaha Baju Bekas Thrifting
1. Melakukan analisis pasar
Jika Anda ingin memulai suatu bisnis termasuk bisnis thrifting sekalipun, Anda harus menganalisis pasar terlebih dahulu agar bisnis tersebut bisa sukses dan berjalan lancar.
Tujuan analisis pasar yaitu untuk memastikan perkembangan dan minat yang terjadi ditengah masyarakat. Melalui analisis pasar tersebut, Anda bisa tahu apa saja yang sedang dibutuhkan masyarakat saat ini dan dapat mengetahui produk yang akan Anda jual.
Misalnya, saat ini usaha trift baju bekas sedang populer, maka bisnis thrifting usaha baju bekas dapat dijalankan. Selain itu, Anda juga dapat menentukan harga pasar atas produk yang dijual dalam bisnis thrifting serta menentukan harga produk baju bekas thrifting sendiri. Dengan begitu, bisnis akan lebih terencana dan terorganisasi.
2. Menghitung modal yang akan dikeluarkan
Tips usaha baju bekas atau usaha thrifting selanjutnya adalah menghitung modal yang akan Anda keluarkan. Jika dari awla memang berniat membuka usaha thrifting baju bekas, Anda tidak perlu khawatir dengan modal yang akan Anda keluarkan.
Kisaran modal yang perlu disiapkan sekitar Rp 1-3 juta, dan modal sebesar itu tak masalah menjadi modal awal Anda. Barang bisa dijual dengan harga miring namun jangan sampai merugikan karena hakikat bisnis adalah mencari keuntungan bukan badan amal.
Modal juga perlu dikembangkan. Caranya seperti apa? Baca : Cara Tepat Mengembangkan Modal Agar Usaha Tidak Stuck Atau Gulung Tikar
3. Mempertimbangkan dimana tempat yang tepat untuk berjualan
Lalu bagaimana jika belum memiliki biaya sewa untuk menyewa tempat usaha?
Anda tidak perlu risau terkait biaya sewa untuk tempat bisnis, market place dan social media bisa menjadi tempat berjualan yang tidak perlu biaya sewa dan menjangkau target pasar yang besar atau luas.
Jadi dengan memanfaatkan online market place seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lainnya, Anda bisa menjual produk baju bekas di online market place tanpa butuh terlalu banyak mengeluarkan dana.
Terkait sosial media yang bisa jadi tempat jualan, ada banyak yang bisa dipakai mulai dari Facebook, Instagram dan yang saat ini populer adalah TikTok. Manfaatkan berbagai fitur yang ada di sana untuk berjualan.
4. Menentukan target pasar yang dituju
Menentukan target pasar yang akan Anda tuju sangat penting untuk dilakukan agar mendapat pelanggan yang tepat sasaran dan tentunya tertarik dengan produk Anda. Banyak kok target market yang bisa diseser mulai dari pelajar atau mahasiswa, sampai dengan karyawan yang memang suka produk thrifting.
Apalagi kalau produk yang berhasil Anda jual adalah barang branded, yang memburu pasti akan semakin banyak.
5. Menentukan barang yang akan dijual
Memfokuskan barang yang akan Anda jual, sangat disarankan. Misalkan Anda terfokus menjual produk kaos dan jaket thrifting, maka fokuskan ke sana saja. Atau kalau ingin menjual produk secara lebih luas, promosikan usaha Anda sebagai tempat menjual produk fashion thrifting.
Dengan begitu Anda bisa menjual produk thrifting tidak hanya kaos dan jaket saja melainkan bisa juga menjual sepatu, tas dan lainnya.
6. Menentukan supplier barang
Tips usaha baju bekas thrifting selanjutnya adalah menentukan supplier barang. Anda memang bisa membeli barang bekas dengan mencari satu per satu di tiap toko, namun tetap saja proses tersebut membutuhkan waktu yang lama.
Jadi Anda harus menentukan supplier barang agar mengehemat waktu dan memudahkan dalam memulai bisnis thrifting baju bekas.
Saat ini, banyak supplier membuka usaha bundle baju bekas dengan harga Rp 1-3 juta yang dijual per karung. Supplier yang menjual dengan harga dibawah 1 juta juga ada, tinggal pintar – pintar saja Anda mencarinya.
Setelah menemukan supplier, lakukan pengecekan juga apakah produknya berkualitas dan pantas dijual atau tidak. Anda tetap harus mempastikan barang yang akan dijual tersebut kualitasnya terjamin. Dengan melakukannya, Anda dapat memastikan apakah barang mengalami kerusakan atau tidak. Sehingga tentu saja quality control produk thrifting Anda terjaga sampai di tangan konsumen.
7. Cuci, bersihkan, dan promosikan
Tips selanjutnya adalah membersihkan baju bekas dengan cara mencucinya. Setelah selesai, keringkan dan rapikan. Baru Anda dapat memfoto baju bekas tersebut dengan jelas untuk dipakai promosi.
Setelah memfoto, Anda bisa mengunggahnya di laman sosial media dengan caption yang menarik. Pastikan baju bekas yang Anda foto terlihat keren agar menarik para pembeli.
8. Menentukan jasa pengiriman
Dengan menentukan jasa pengiriman akan memudahkan Anda untuk mengirimkan produk baju bekas ke alamat para pembeli. Anda bisa mencari jasa pengiriman yang sekiranya murah dan aman agar produk bisa sampai di tangan pembeli tanpa cacat.
Itulah beberapa tips usaha baju bekas thrifting yang saat ini sedang populer. Beragam tips tersebut sangat direkomendasikan dan bisa Anda gunakan untuk Anda yang ingin memulai bisnis thrifting usaha baju bekas.