Sebagai seorang manajer di sebuah perusahaan, apakah anda berhasil atau tidak berhasil pasti berpengaruh pada produktifitas bawahan anda, pada kepuasan kerja, padan pandangan mereka terhadap perusahaan, terhadap tim, terhadap anda dan kadang-kadang bahkan terhadap pandangan mereka pada diri mereka sendiri.
Bila seorang manajer misalnya tidak dapat mendiskusikan pada bawahannya tentang hasil seperti apa yang harus mereka capai dalam periode waktu tertentu, bawahan tersebut kemungkinan besar tidak akan dapat mencapainya, kecuali bila dia adalah seorang pembaca pikiran (mind reader). Atau bila anda telah menentukan tujuan bersama dengan mereka, tetapi tujuan tersebut tidak dijabarkan secara jelas dan terukur, produktifitas bawahan kemungkinan besar akan tetap rendah. Bila mereka mendapat penilaian yang buruk karena mereka tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak mendapatkan penghargaan (karena ketidakmampuan manajer mengkomunikasikan tujuan-tujuanya dengan jelas), akibatnya mereka menjadi marah pada manajer dan pada perusahaan. Coba lihat tindakan manajer “terburuk” yang pernah kita bahas pada artikel sebelumnya. Bila anda bertemu dengan tingkah laku seperti itu, apa pendapat anda terhadap atasan anda? seberapa besar motivasi anda pada saat itu, untuk melakukan tugas dengan baik? Apakah anda berpikir untuk mencari pekerjaan lain?
Sebaliknya, bila manager berusaha untuk:
- Melibatkan bawahannya dalam menentukan tujuan-tujuan yang realistik tetapi menantang.
- Melihat hal-hal baik yang telah dilakukan bawahannya dan memujinya untuk itu
- Memberi saran-saran membangun tentang bagaimana mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan baik
- Menilai kinerja mereka dengan adil dan memberi penghargaan pada mereka
Bawahan mungkin akan lebih produktif, merasa senang bekerja pada perusahaan anda, berpandangan positif terhadap manajer mereka, memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dan kemungkinan besar, merasa lebih percaya diri.
Apapun yang dilakukan manajer, baik atau buruk akan berpengaruh pada produktifitas bawahannya dan perusahaan, oleh sebab itu peran manajer sangat penting.
Beberapa Peran Manajer Yang Paling Penting
Peran apa yang harus dimiliki seorang manajer agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat memberikan lebih banyak pengaruh positifnya daripada negatifnya? Dibawah ini ada beberapa peran penting yang harus diingat dan dicapai
1. Peran Manajer dalam Mencari dan Memberi Informasi
Seorang manajer harus selalu berada pada posisi pemberi data atau informasi yang relefan pada situasi apapun. Ini tidak hanya terbatas pada fakta yang tampak tapi harus juga dapat membaca hal-hal yang tersirat dalam situasi tersebut. Seorang manajer yang mengambil tindakan tanpa didasari dengan pengetahuan tentang hal-hal tersirat yang beresiko dapat berpengaruh pada produktifitas tim dan organisasi, morale individu dan tim, dll.
Seorang manajer juga harus dapat menentukan semua pilihan yang mungkin atau beberapa tindakan yang dapat diambil untuk menangani keadaan dimana masalah timbul. Kurangnya kesadaran akan pilihan-pilihan tersebut akan membatasi efektifitas manajer untuk menangani situasi semacam itu. Tindakan yang dia ambil mungkin hanya dapat menangani masalah yang terbatas. Dia mungkin tidak dapat menentukan tindakan yang kreatif yang dapat memecahkan hampir semua masalah yang timbul dengan memuaskan.
Informasi lain yang harus dimiliki seorang manajer adalah tipe informasi “melihat kedepan”. Contoh, sebelum benar-benar menerapkan beberapa tindakan, seperti, memberikan cuti sakit untuk karyawan yang sering bolos, sangat penting bagi seorang manajer itu untuk melihat kedepan dan bertanya, “pengaruh positif dan negatif apa yang akan terjadi dengan menyetujui permintaan ini?”. Hal ini memungkinkan manajer untuk dapat mengambil tindakan proaktif untuk menghilangkan atau, paling tidak, meminimalkan dampak dari pengaruh yang mungkin terjadi bila tindakan itu dilakukan.
Manajer harus waspada terhadap
- Kenyataan seputar situasi yang sedang berlangsung
- Masalah-masalah yang perlu diperhatikan pada situasi tersebut
- Beberapa pilihan yang ada untuk menangani masalah-masalah yang beresiko
- Akibat yang ditimbulkan dari suatu tindakan
Seorang manajer juga harus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pegawai pada unit kerja. Informasi ini harus berisi informasi teknisdan manajemen (yang dapat membantu karyawan untuk dapat bekerja lebih baik dalam situasi yang positif) dan informasi interpersonal (yang dapat membantu karyawan saling memahami dan saling merasa percaya diri).
2. Peran Manager Sebagai Pengambil Keputusan
Mencari informasi penting dan memberikan informasi yang diperlukan sangatlah baik. Namun anda tidak dapat sepanjang hari pergi untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi. Pada akhirnya, bos anda, teman sekerja anda, bawahan anda, customer anda, mengharapkan keputusan dari anda – dan seorang manajer harus dapat mengambil keputusan.
Konflik diantara kepentingan perusahaan dan keperntingan individu, konflik diantara individu, konflik dalam menentukan prioritas tugas yang akan dilaksanakan, dll akan selalu terjadi dalam perusahaan. Sebagai manajer, anda berperan untuk mengambil keputusan tentang bagaimana mengatasi konflik-konflik seperti itu. Anda harus dapat mencari solusi untuk masalah masalah karyawan. Anda harus dapat mengambil tindakan yang dapat meningkatkan kinerja tim/fungsi organisasi. Anda harus dapat menentukan cara terbaik dalam mengalokasikan sumber-sumber terbatas. Untuk melaksanakan itu semua, dan supaya anda dapat mengambil keputusan yang terbaik, anda juga harus pandai mencari dan memberi informasi. Jadi peran manajerial dalam mencari/memberi informasi dan dalam mengambil keputusan saling berhubungan erat.
3. Peran Manajer Dalam Membangun Hubungan
Peran manajer yang ketiga tidak kalah penting untuk dijalankan oleh seorang manajer berkaitan dengan membangun hubungan yang dapat menimbulkan kerja yang produktif – baik dengan tim kerja lain juga dalam tim sendiri. Sebagai pemimpin dalam tim kerja, anda berperan sebagai simbol atau wakil dari tim anda. Tindakan yang anda ambil (atau yang telah salah anda ambil, bila diperlukan) sangat berpengaruh pada pandangan/image orang pada tim anda. Rasa hormat dari unit organisasi lain terhadap tim anda sangat dipengaruhi baik buruknya dari apa yang anda lakukan. Anda juga perlu berhubungan atau membangun atau membangun network dengan orang-orang diluar tim anda. Kemampuan anda untuk membangun hubungan win-win dengan tim lain akan sangat bermanfaat bagi anggota tim anda. Anda akan lebih mudah memperoleh sumber-sumber material maupun non-material yang diperlukan oleh tim anda untuk mencapai tujuan individu maupun tim.
Ditinjau secara internal, anda adalah pemimpin dalam menentukan tujuan dan arah dari tim kerja anda. Tujuan ibarat lem yang saling melekatkan kita satu sama lain. Bila setiap anggota tim merasa jelas dengan masing-masing hasil kinerja yang diharapkan, kemungkinan besar hubungan kerja akan meningkat. Namun demikian, tidak cukup hanya dengan menyatakan harapan-harapan secara jelas. Anda harus dapat mendorong para karyawan anda untuk mencapai tujuan bersama. Menurut saya, ini adalah tantangan terbesar dalam membangun hubungan – membuat karyawan anda mau bekerja bersama sehingga, dengan bersama mencapai lebih banyak (Together each Achieve More).
Semoga dengan membaca artikel ini pengunjung lebih paham tentang tanggung jawab dan peran manajer