Istilah ‘thrifting’ semakin marak dalam beberapa waktu belakangan ini. Lantas, apa itu thrifting? Thrifting merupakan istilah yang disematkan pada aktivitas perburuan barang bekas impor berkualitas bagus. Maraknya thrifting menjadikan informasi cara usaha baju impor bekas pun banyak dicari.
Banyak kaula muda yang ingin memanfaatkan tren ini untuk menjalankan usaha menjual baju bekas impor yang layak pakai dengan harga terjangkau. Mungkin Anda juga tertarik untuk memanfaatkan tren tersebut untuk mendapatkan keuntungan?
Di sini kita akan bahas secara detail dan lengkap terkait bagaimana cara usaha baju impor untuk pemula yang menguntungkan. Let’s check these out!
Cara Usaha Baju Impor [Thrifting] Untuk Pemula
1. Lakukan riset pasar
Riset pasar perlu dilakukan bukan hanya untuk mencari tahu model baju seperti apa yang sedang diminati, melainkan juga untuk mengetahui seberapa besar potensi target market yang dapat dibidik dengan usaha yang akan dijalankan.
2. Cari tahu brand luar negeri favorit
Banyak orang ingin membeli baju impor thrifting karena ingin memiliki baju brand luar negeri dengan harga yang lebih terjangkau. Oleh karena itu, cara usaha baju impor yang bisa dilakukan adalah mencari tahu dulu brand luar negeri apa yang menjadi favorit target market Anda.
Dengan mengetahuinya, Anda tidak perlu menerka – nerka brand apa yang diminati dan bisa membeli barang thrifting yang memang sesuai kebutuhan pasar Anda.
3. Pilih supplier baju bekas yang bagus dan terpercaya
Tak sedikit pebisnis baju thrifting yang tertipu dengan supplier. Mereka memberikan tumpukan baju bekas yang tak memiliki nilai jual, bahkan sudah tak layak pakai.
Karena itu, mencari dan memilih supplier harus dipastikan benar – benar dilakukan. Temui supplier, ajak berbicara dan tanyakan berbagai hal penting kepadanya sebelum Anda mulai membeli baju bekas yang akan dijual dari supplier tersebut.
Beberapa hal yang perlu ditanyakan adalah, sudah berapa lama menjadi supplier, bagaimana kualitas barangnya, apakah boleh melakukan pengecekan produk sebelum dibeli atau tidak, bisa memilih baju yang akan dibeli atau tidak utamanya untuk pembelian besar, bagaimana harganya bisa dinegosiasi atau tidak, dan sebagainya.
4. Laundry baju dan setrika sebelum dijual
Setelah Anda mendapatkan baju yang akan dijual, pastikan Anda melakukan pengecekan kembali. Selain itu, Anda juga harus memastikan baju yang akan dijual tidak kusut agar pembeli merasa baju tersebut layak untuk dibelinya.
Laundry dan setrika baju yang akan dijual agar bisa sampai di tangan pembeli dengan kondisi yang jauh lebih baik daripada kondisi yang Anda terima dari tangan supplier.
5. Display baju semenarik mungkin
Tata baju dengan gaya dan susunan yang menarik. Hal tersebut penting untuk membuat calon pembeli merasa nyaman memilih baju yang Anda jual.
Jika Anda menjual secara online, pastikan Anda memotret baju yang akan dijual dengan semenarik mungkin. Perhatikan lighting dan cara Anda memfoto produk yang akan dijual tersebut. Baru setelah itu promosikan di sosial media dan dapatkan pembeli.
6. Jual dengan harga menarik, jangan terlalu mahal!
Cek kualitas barang atau baju yang Anda display dan akan dijual. Pastikan harga yang Anda banderol tidak terlalu murah, tapi juga jangan terlalu mahal. Apalagi untuk barang dengan ‘brand’ yang bagus.
Kalau terlalu murah, dikhawatirkan Anda malah akan menelan kerugian. Tapi kalau terlalu mahal, dikhawatirkan orang akan malas membeli baju bekas impor atau baju thrifting di tempat Anda. Jadi setting harga secara wajar.
Selain cara usaha baju impor bekas atau thrifting yang bisa dicoba, usaha fashion lain selain jualan baju juga masih banyak kok yang bisa dijalankan. Apa saja? Baca : Ide Usaha Fashion Selain Jual Baju yang Bisa Dicoba
Informasi lainnya tentang usaha fashion, baca : Tips Memulai Usaha Fashion yang Menjanjikan
Itulah sedikit informasi yang kami dapat bagikan terkait tips dan cara usaha baju impor bekas thrifting untuk pemula yang bisa dilakukan. Bagi Anda yang tertarik menjalankan usaha tersebut, silahkan terapkan tips di atas. Semoga sukses ya!