Dewasa ini, aktivitas utang piutang menjadi hal yang biasa dilakukan. Dimana kondisi perekonomian yang semakin menurun menjadi salah satu penyebab terjadinya aktivitas ini. Meski demikian, bukti pertanggungjawaban seperti surat perjanjian pinjaman uang wajib diadakan agar tidak bisa dibantah kebenarannya. Yuk intip informasi lengkapnya disini.
Apa Itu Surat Perjanjian Utang Piutang?
Surat perjanjian utang piutang merupakan dokumen resmi yang berisi bukti otentik tentang pinjaman uang. Lazimnya, surat tersebut memang sengaja dibuat dihadapan pejabat umum berdasarkan Undang-Undang yang berlaku dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Surat ini bahkan menyerupai akta yang dibuat oleh notaris sehingga tidak bisa diganggu gugat kebenarannya.
Jika dijabarkan, surat perjanjian ini berisi tentang informasi lengkap utang piutang. Surat perjanjian yang ditandatangani oleh debitur dan kreditur memiliki tata aturan yang detail dari setiap kegiatan pinjaman uang. Dengan demikian, surat ini dapat digunakan untuk meminimalisir risiko terjadinya konflik antara kedua belah pihak.
Fungsi Surat Perjanjian Utang Piutang
Uang memiliki peran penting dalam memenuhi berbagai kebutuhan. Tak ayal jika utang piutang seringkali menjadi hal yang sangat krusial. Apalagi orang yang meminjam uang seringkali berisiko tidak mau mengembalikan uang yang sudah digunakan dan berdampak pada perselisihan hingga penipuan.
Untuk itu, surat perjanjian pinjaman uang memiliki fungsi sebagai bukti fisik adanya transaksi utang piutang antara kedua belah pihak. Surat perjanjian ini bahkan memiliki peran penting karena berisi informasi subjek, waktu dan nominal yang dilihat secara nyata. Dengan demikian, surat ini menjadi bukti yang sah apabila berisiko perselisihan dan penipuan.
Meskipun kegiatan utang piutang sudah biasa terjadi, transaksi ini ada yang disalahgunakan sehingga terdapat pihak yang merasa dirugikan. Tak ayal jika surat utang piutang sebaiknya dibuat ketika mengadakan transaksi dan perlu disimpan dengan baik. Apalagi keberadaan surat perjanjian utang piutang yang dibuat secara rinci dapat melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak yang terlibat.
Elemen Yang Wajib Ada Dalam Surat Utang Piutang
1. Judul
Judul merupakan elemen utama yang wajib ada dalam surat perjanjian pinjaman uang. Dimana judul ini menjadi objek yang menunjukkan isi perjanjian sehingga harus ditulis secara jelas. Anda bahkan disarankan untuk meletakkan kalimat judul di bagian atas kertas dengan huruf kapital dan bercetak tebal.
2. Pembuka
Kalimat pembuka dapat dituliskan langsung di bawah judul surat. Lazimnya, bagian pembuka berisi tentang maksud dan tujuan surat dilanjutkan dengan biodata pribadi kedua belah pihak. Misalnya saja nama lengkap, umur, profesi/pekerjaan, alamat, nomor telepon dan keterangan pribadi lainnya.
3. Isi
Selanjutnya, bagian isi surat berisi tentang informasi rinci terkait perjanjian pinjaman uang. Anda bisa menuliskan isi perjanjian secara detail terkait nominal yang dipinjam, tujuan melakukan pinjaman hingga pasal-pasal penting yang berisi tanggal waktu pembayaran, nominal yang harus dibayar, jumlah bunga, syarat dan metode pembayaran hingga berbagai hal penting lainnya.
4. Penutup
Surat perjanjian pinjaman uang juga terdiri dari bagian penutup layaknya surat perjanjian lainnya. Lazimnya, bagian penutup berisi penegasan dan harapan terkait transaksi utang piutang antara kedua belah pihak. Bagian penutup pun menegaskan bahwa transaksi utang piutang yang terjadi tidak ada paksaan. Selanjutnya, bagian ini berisi tanda tangan kedua belah pihak dan saksi.
Cara Membuat Surat Perjanjian Pinjaman (Utang)
1. Siapkan Dokumen Pendukung
Pada dasarnya, dokumen pendukung perlu disiapkan sebelum membuat surat perjanjian pinjaman. Dimana dokumen ini berisi informasi data diri lengkap yang akan dimasukkan dalam surat perjanjian sehingga mudah dilakukan. Dokumen pendukung ini pun menjadi data pelengkap bukti otentik, khususnya jika anda meminjam uang dalam jumlah besar.
2. Pahami 5 Pasal Yang Wajib Diikuti
Surat perjanjian pinjaman wajib dibuat secara jelas dan detail. Tak ayal jika anda wajib memahami 5 pasal yang wajib diikuti karena menjadi bagian dari kesepakatan kedua belah pihak. Terdapat penjelasan perjanjian, jangka waktu pengembalian, jaminan dan kompensasi, jangka waktu perjanjian dan penyelesaian perselisihan.
Tentu saja, penerapan pasal ini dapat membantu mengurangi kesalahpahaman antara kedua belah pihak karena disajikan secara detail. Bahasa yang digunakan pun terkesan baku dan tidak berbelit-belit sehingga mudah dipahami. Dengan demikian, tidak akan ada pihak yang bisa menyangkal dengan keberadaan pasal tersebut.
3. Isi Kesepakatan
Lazimnya, pembuatan surat perjanjian pinjaman uang sudah diperkuat dengan pasal-pasal tertentu. Namun isi kesepakatan menjadi hal yang tak kalah penting karena menjadi hak dan kewajiban antara kedua belah pihak. Pembuatan isi kesepakatan ini bahkan harus disesuaikan dengan perjanjian yang sudah dibuat agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
4. Bubuhkan Tanda Tangan
Surat perjanjian pinjaman pada dasarnya dibuat berdasarkan hukum dan kesusilaan serta terikat dengan kepentingan umum dan ketertiban. Meski demikian, surat ini belum bisa menjadi bukti otentik yang sah apabila tidak terdapat tanda tangan di dalamnya. Hal ini karena surat terkesan hanya dibuat oleh salah satu pihak dan tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Mengetahui kondisi tersebut, tanda tangan menjadi hal penting yang wajib ada dalam surat perjanjian. Anda bahkan wajib menambahkan materai yang tertempel pada kolom tanda tangan untuk membuktikan bahwa surat ini benar-benar sah. Jangan lupa sertakan tanda tangan saksi terkait untuk menambah kekuatan surat perjanjian ini.
Transaksi meminjam uang pada dasarnya sudah biasa dilakukan. Meski demikian, anda sebaiknya menggunakan surat perjanjian pinjaman bertandatangan di atas materai sebagai bukti yang sah untuk melindungi transaksi tersebut. Terlebih lagi jika transaksi pinjaman uang dilakukan dalam jumlah besar.