Usaha manufaktur merupakan jenis usaha yang sistem kerjanya sangat kompleks dan biasanya perakitan produk memanfaatkan tenaga robot, komputer, mesin dan juga manusia. Proses produksi dalam usaha manufaktur cenderung kompleks.
Langkah kerjanya pun menyatukan produk selangkah demi selangkah kemudian berpindah dari satu stasiun ke stasiun berikutnya. Biasanya sebuah bidang usaha manufaktur memilih untuk menjual produk ke produsen lain untuk dijadikan suku cadang atau keperluan lain, grosir atau ke konsumen secara langsung. Sistemnya seperti apa bisa Anda simak dalam ulasan selengkapnya di bawah ini!
Sistem Usaha Manufaktur
1. Manufaktur berulang
Sistem usaha manufaktur yang pertama adalah sistem manufaktur berulang yang merupakan suatu sistem manufaktur dengan memanfaatkan jalur perakitan atau jalur produksi. Usaha ini berjalan 24/7 dan memiliki komitmen dalam peningkatan produksi harian untuk memenuhi kebutuhan pasar secara luas.
2. Manufaktur diskrit
Jalur perakitan dengan mekanisme manufaktur diskrit adalah jalur manufaktur yang membedakan produksi karena prosesnya sangat bervariasi. Manufaktur diskrit butuh operasi sebagai bentuk kompensasi dari segala aktivitas usaha yang dilakukan.
3. Manufaktur job shop
Area produksi akan dimanfaatkan dalam manufaktur job shop ini. Prosesnya akan menghasilkan suatu batch yang jauh lebih kecil dan dapat diproduksi dengan menggunakan kecepatan yang berbeda dan jauh lebih diharapkan.
4. Manufaktur proses continuos
Manufaktur berulang ini merupakan sistem dalam perusahaan manufaktur yang di dalamnya memanfaatkan suatu lini produksi sampai dengan 24/7 secara full. Akan tetapi bahan produksinya terdiri atas gas, cairan serta bahan kimia. Dalam dunia pertambangan pun sistem manufaktur ini digunakan dan biasanya menghasilkan material yang jadi lebih banyak butiran.
5. Manufaktur proses batch
Manufaktur proses batch merupakan jenis usaha manufaktur yang sistemnya menggunakan metode batch dalam memenuhi permintaan pelanggan. Jenis manufaktur ini dapat dipenuhi dalam satu atau beberapa batch yang sifatnya berlanjut atau continuous.
Bagi Anda yang tertarik untuk memulai usaha namun masih bimbang dan ragu akan menjalankan usaha apa, baca : 7 Ciri – Ciri Peluang Usaha yang Baik
Sementara mengenai jenisnya apa saja, bisnis manufaktur hadir dalam beberapa jenis usaha yang seringkali diterapkan oleh pebisnis manufaktur yang terdiri atas :
MTS (Make to Stock)
Strategi manufaktur tradisional yang satu ini hadir mengandalkan data penjualan masa lalu untuk memperkirakan permintaan konsumen serta berusaha merencanakan aktivitas produksi terlebih dahulu. Strategi ini memang bisa dilakukan dengan banyak keuntungan, namun kelemahannya pasti ada.
Namun strategi ini masih punya kelemahan. Kelemahannya yaitu ia menggunakan data masa lalu untuk memprediksi permintaan di masa depan, berusaha meningkatkan berbagai macam kemungkinan prakiraan sampai melesat dan juga meninggalkan produsen dengan stok yang terlalu banyak atau bahkan ada stock yang tidak cukup pada beberapa kesempatan.
MTO (Make to Order)
Make to Order merupakan suatu sistem dalam bisnis manufaktur yang memungkinkan pelanggan untuk memesan suatu produk yang disesuaikan dan juga diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang sudah dipesan.
Jadi dalam usaha manufaktur ini, proses pembuatan suatu produk dimulai hanya setelah pesanan diterima, sehingga ketika belum ada pesanan maka perusahaan tidak akan bekerja. Sistem ini memang dapat meminimalisir resiko terjadinya barang mengendap namun resikonya adalah persediaan tidak ada karena semua produk dibuat berdasarkan pesanan.
MTA (Make to Assemble)
Strategi usaha manufaktur yang satu ini mengandalkan prakiraan permintaan untuk menyimpan berbagai macam komponen dasar suatu produk akan tetapi mulai merakit produk setelah diterima pesanan oleh perusahaan.
Sistem dalam usaha manufaktur dengan konsep Make to Assemble merupakan pencampuran antara pendekatan MTS dan juga MTO. Pelanggan dapat menyesuaikan produk dan menerima secara lebih cepat karena produsen memiliki suatu komponen dasar yang siap namun jika pesanan tidak masuk, produsen akan terjebak dengan stok suku cadang yang tidak diinginkan.
Semua jenis bisnis manufaktur di atas tentu hadir dan jika diterapkan memberikan resiko tertentu. Oleh sebab itu sebelum memastikan akan menjalankan usaha manufaktur dengan sistem seperti apa dan jenis yang bagaimana sangat diperlukan bahwa Anda harus menelaah semua aspek terlebih dahulu guna meminimalisir resiko terjadinya kerugian terhadap usaha yang akan Anda jalankan.