Prinsip Akuntansi
Laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan usaha sehingga harus memiliki kualitas yang baik. Laporan keuangan dikatakan berkualitas baik jika memenuhi karakteristik kualitas laporan keuangan yang terdiri dari andal, relevan, dapat diperbandingkan (comparability), dan dapat dipahami (understanability). Oleh karena itu, harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dasar utama dari akuntansi ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interprestasinya. Disamping itu perlu juga memperhatikan dan mengikuti Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yang merupakan petunjuk lebih teknis dari standar akuntansi keuangan yang terkait dengan perbankan.
Pengertian Prinsip Akuntansi Indonesia
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan. PAI disusun oleh Komite Prinsip Akuntansi Indonesia, yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan Indonesia, pada tahun 1984. Maksud disusunnya PAI adalah agar dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya.
Tujuan Akuntansi Perbankan
Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai badan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Konsep Dasar
Konsep dasar adalah asumsi yang dijadikan dasar penyusunan prinsip akuntansi, antara lain: kesatuan akuntansi, kesinambungan, periode akuntansi, pengukuran dalam nilai uang, harga pertukaran, beban penetapan beban dan pendapatan.
Sifat Laporan Keuangan
Sifat dan keterbatasan laporan keuangan, antara lain: bersifat historis, bersifat umum, banyak menggunakan taksiran, hanya menyajikan informasi material, bersifat konservatif, lebih menekankan pada makna ekonomis daripada bentuk hukumnya, disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang boleh digunakan dan mengabaikan informasi kualitatif.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan bank juga bertujuan untuk pengambilan keputusan.
Suatu laporan keuangan akan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mengkin dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank, karena secara umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Walaupun demikian dalam beberapa hal bank perlu menyediakan informasi non-keuangan yang mempunyai pengaruh keuangan di masa depan.
Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan
Tujuan Laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporandalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam hal ini, yang termasuk laporan keuangan adalah neraca, perhitungan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan, yang dapat dijelaskan, sebagai berikut:
Laporan Posisi Keuangan (Neraca), harus menggambarkan posisi keuangan pada suatu periode tertentu, yakni berapa aset yang dikelola perusahaan dalam operasinya (total aset), berapa bagian aset itu yang dibiayai dengan dana pihak ketiga (liabilitas atau kewajiban), dan berapa bagian yang dibiayai dengan dana pemilik sendiri (modal).
Laporan Laba/Rugi, perhitungan laba/rugi harus menggambarkan hasil usaha perushaan dalam periode tertendu. Perubahan posisi keuangan harus menunjukan semua aspek penting dari aktivitas pembiayaan dan investasi, tanpa memandang apakah transaksi tersebut berpengaruh langsung pada kas atau unsur-unsur modal kerja lainnya.
Laporan Perubahan Kas dan Setara Kas, informasi perubahan kas dan setara kas berguna untuk menilai kemampuan bank menghasilkan arsu kas dan setara kas serta kebutuhan bank untuk menggunakan arus kas pada setiap aktivitas. Informasi ini bermanfaat untuk menilai aliran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi perubahan kas dan setara kas tergambar dalam laporan arus kas.
Perubahan Ekuitas, informasi perubahan ekuitas bank menggambarkan peningkatkan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Informasi ini bermanfaat untuk mengetahui perubahan aset bersih yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham dan jumlah keuntungan atau kerugian yang berasal dari kegiatan bank selama periode yang bersangkutan.
Catatan atas Laporan Keuangan, harus disajikan secara sistematis dengan urutan penyajian sesuai komponen utamanya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Informasi dalam catatan atas laporan keuangan berkaitan dengan pos-pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang sifatnya memberikan penjelasan, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, termasuk komitmen dan kontijensi serta transaksi-transaksi lainnya dan mengungkapkan semua informasi yang relevan.
Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs saat terjadinya transaksi. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca, sedangkan selisih penjabaran tersebut dan laba rugi valuta asing dikreditkan pada perhitungan rugi laba periode berjalan.
Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan dan harus dipandang sebagai bagian integral dari laporan periode tahunan. Penyusunan laporan interim dapat dilakukan secara bulanan, triwulan atau periode lain yang kurang dari satu tahun.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan yang meliputi perusahaan induk dan perusahaan anak, dengan menganggap seolah-olah kedua perusahaan itu adalah suatu kesatuan. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Agar laporan keuangan konsolidasi dapat menyajikan infromasi keuangan dari kelompok perusahaan tersebut sebagai satu kesatuan ekonomi, maka perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian.
Kami berharap setelah mebaca artikel ini, pengunjung dapat lebih memahami mengenai prinsip akuntansi perbankan.