Meningkatkan Penjualan UKM
Meningkatkan Penjualan UKM

Meningkatkan Penjualan UKM Dengan Kemasan

Diposting pada

Bagi kita yang ingin budidaya ikan cupang tidaklah merepotkan, apalagi bila kita jadikan usaha sampingan. Tim bisnis UKM sempat mengunjungi salah seorang pengusaha budidaya ikan cupang di Dukuh MJ1 1438 RT/RW: 75/ 16 Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta, Eko Windarto, beliau telah mulai menekuni usaha budidaya ikan cupang sejak awal tahun 2000.


Menurut pengalamannya, selama melakukan budidaya ikan cupang, jarang sekali dia mengeluarkan biaya operasional, paling hanya biaya pengiriman ikan saja ke luar kota atau luar pulau tujuan. Biaya operasional dalam budidaya ikan cupang ini dapat dihemat, terutama biaya bagi listrik dan pakan. Bila ikan hias jenis lain memerlukan sirkulasi air dengan memakai aerator yang otomatis memerlukan listrik, maka ikan cupang tidak memerlukannya.

Meningkatkan Penjualan UKM
Meningkatkan Penjualan UKM

Disamping itu, bagi pakan juga biasanya Eko mencari sendiri pada pengairan sawah yaitu berupa dapnia atau kutu air. Meskipun tempatnya terbatas namun tidak menjadi kendala bagi kita untuk melakukan budidaya ikan cupang ini. Bahkan beberapa peternak ikan cupang hanya memakai botol bekas air mineral, ataupun akuarium kaca yang hanya cukup untuk 1 ekor ikan. Hal ini disebabkan ikan cupang merupakan ikan petarung, jika ikan cupang (jantan) saling bertemu dapat terjadi perebutan wilayah kekuasaan.

Usaha budidaya ikan cupang yang kini dijalankan Eko sudah lebih mudah, apalagi dengan adanya  perkembangan teknologi. Cukup memakai media internet, lalu masuk ke komunitas penggemar ikan cupang, Eko dapat memasarkan ikan cupang hasil budidayanya dari rumah.

Kisaran harga ikan cupang mulai dari RP. 5.000,-, RP. 35.000,- s/d Rp. 50.000,- bagi kelas sedang, hingga RP. 250.000,- s/d Rp. 500.000,- bagi ikan cupang kualitas kontes. Bahkan Eko juga pernah menjual ikan cupang hasil budidayanya seharga 1 juta rupiah.

Untuk keperluan kontes ikan cupang sendiri, Eko pun umumnya mengikut sertakan ikan hasil budidayanya, bahkan ada salah satu ikan cupang Eko yang pernah menjuarai kontes sebanyak 6 kali, ditambah lagi dengan beberapa penghargaan kejuaraan dari ikan cupang lain. Dari kontes pula Eko dapat saling bertemu dan mengenal dengan para penggemar ikan cupang dari seluruh Indonesia, hingga pasar ikan cupangnya merambah hingga di Solo, Semarang, Banjarmasin, Pekanbaru, dan Manado, disamping wilayah Jogja sendiri.

Dari indukan ikan usia 5 hingga 6 bulan, pemijahan bisa dilakukan dengan perbandingan jantan serta  betina adalah 1 : 1. Media yang dipakai untuk bertelur pun dapat memakai plastik. Dalam sekali bertelur, ratusan bibit ikan cupang dapat dipanen dalam jangkau waktu sekitar 3 bulan.

Perluas pemasaran di media online, kita juga dapat mengikuti jejak Eko meraup untung dari hasil budidaya ikan hias ini, dan kita masih dapat melakukan aktifitas di kantor maupun tempat kerja kita. Semoga kisah sukses pengusaha ikan cupang ini dapat menjadi inspirasi bagi kita yang mencari usaha sampingan. Salam sukses.

Tinggalkan Balasan