Proses pinjam meminjam uang sangat dekat dengan kehidupan manusia baik individu, perusahaan ataupun lembaga. Agar proses pinjam meminjam tersebut memiliki perlindungan badan hukum yang memberikan keamanan serta kenyamanan bagi semua pihak. Untuk itulah surat perjanjian pinjaman uang di buat dan sangat penting untuk dilakukan. Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lengkap tentang surat penjanjian pinjaman.
Mengenal Lebih Jauh Surat Perjanjian Pinjam Meminjam Uang
1. Pengertian dan Pentingnya Surat Perjanjian Peminjaman Uang
Surat perjanjian peminjaman uang merupakan acuan resmi tertulis yang dibuat dengan melibatkan kedua belah pihak yaitu pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Surat ini dibuat agar tidak ada kejadian yang tidak inginkan serta memiliki perlindungan hukum. Tidak jarang surat ini dibuat melibatkan pihak notaris sehingga lebih resmi dan terjamin keamanannya. Surat perjanjian ini juga memuat hak dan kewajiban dari kedua belah pihak.
Surat perjanjian hutang piutang sangat penting untuk dibuat karena akan memberi kejelasan mengenai masing-masing pihak yang berkaitan. Surat perjanjian yang dibuat harus memuat informasi-informasi yang sangat jelas mengenai semua pihak yang terlibat dalam perjanjian ini. Informasi pihak pemberi pinjaman dan penerima pinjaman harus dijelaskan secara detail dan sangat dipahami oleh kedua belah pihak.
Fungsi surat ini juga agar meminimalisir adanya permasalah yang terjadi di masa yang akan datang. Kejadian buruk tentu tidak diharapkan oleh semua orang namun manusia tidak pernah tahu akan hal tersebut. Surat perjanjian pinjaman uang yang sudah dibuat berisi informasi jelas mengenai hak dan kewajiban. Jika salah satu pihak melanggar kesepakatan maka, surat tersebut bisa menjadi acuan untuk menyelesaikan masalah yang muncul.
Selain itu surat perjanjian akan mengunci resiko yang kemungkinan bisa terjadi. Saat membuat perjanjian kedua belah pihak akan menandatangani surat tersebut di atas materai. Tidak hanya itu, pembuatan juga membutuhkan saksi sehingga surat perjanjian ini memiliki kekuatan hukum. Sehingga jika pihak terkait melanggar perjanjian maka bisa di proses sesuai dengan hukum yang ada.
2. Syarat Surat Penjanjian Peminjaman Uang
Tidak hanya dibubuhi tanda tangan di atas materai, surat perjanjian peminjaman uang juga harus memenuhi semua syarat yang ada. Isi surat perjanjian pinjam uang akan berbeda dengan isi perjanjian sewa menyewa. Meski demikian surat perjanjian semuanya memiliki aturan sebagai syarat bahwa surat tersebut resmi dan bisa diakui. Persamaan bisa secara keseluruhan ataupun sebagian. Berikut syarat surat perjanjian hutang piutang.
a. Judul
Tidak hanya buku, surat juga harusnya memiliki judul yang jelas. Judul harus lugas dan menjelaskan maksud dari surat tersebut. Judul sebaiknya mengunakan huruf kapital dan terletak di tengah-tengah surat bagian atas. Pemberian judul bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari surat perjanjian pinjaman uang. Seperti “Surat Kesepakat Hutang Piutang” atau “Surat Perjanjian Peminjaman Uang” dan judul yang lainnya.
b. Pembuka
Setelah terdapat judul syarat selanjutnya adalah adanya bagian pembuka surat. Pembuka umumnya berisi keterangan waktu kapan dibuat perjanjian dan diikuti oleh kata kata pembuka. Pembuka juga dilengkapi dengan data kedua belah pihak secara jelas dan dibuat dengan sebenarnya. Sebaiknya disesuaikan dengan data yang ada pada tanda pengenal seperti KTP atau KK. Hal ini agar tidak ada informasi yang rancu atau bahkan palsu.
c. Isi Perjanjian
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting karena berisi keseluruhan dari isi perjanjian yang dijabarkan secara lengkap dan detail. Umumnya, isi perjanjian berisi dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dalam isi juga terdapat pasal-pasal, aturan main dan juga informasi tambahan sesuai dengan yang dibutuhkan. Pastikan isi surat dibuat sejelas jelasnya dan kedua belah memahaminya.
Sebaiknya menghindari pengunaan kalimat atau pernyataan yang ambigu atau bermakna ganda dan juga yang membingungkan. Hal ini bisa menjadi celah adanya kesalahpahaman pada kedua belah pihak. Jika ada bagian yang kurang setuju, isi bisa direvisi dan disesuaikan kembali. Isi surat perjanjian pinjaman uang haruslah benar-benar dimengerti dan disepakati. Isi yang tidak jelas akan membuat surat tidak bisa menjadi acuan di badan hukum.
d. Penutup
Bagian penutup pada surat perjanjian hutang piutang berisi kata kata penutup. Bagian ini juga berisi waktu dan tempat penandatanganan. Sediakan space yang cukup untuk tandatangan dari semua pihak yang terlibat dalam pembuatan surat perjanjian ini. Penting untuk diingat agar tandatangan dilakukan di atas materai. Hal ini dilakukan agar surat perjanjian tersebut memiliki kekuatan dasar hukum yang bisa berguna jika terjadi masalah.
3. Jenis Surat Perjanjian Hutang Piutang
Surat kesepakatan hutang piutang merupakan surat yang dibuat berkaitan dengan permasalahan hutang piutang uang. Surat digunakan untuk kepentingan pribadi maupun lembaga bahkan perusahaan. Jenis surat perjanjian ini umumnya di bagi menjadi 2 jenis yaitu surat perjanjian hutang piutang mengunakan jaminan dan surat perjanjian hutang piutang tanpa adanya jaminan.
a. Surat Perjanjian Hutang Piutang Dengan Jaminan
Surat perjanjian hutang piutang jenis ini adalah surat yang di dalamnya memuat syarat untuk mengunakan jaminan. Dalam surat perjanjian pinjaman uang ini, pihak penerima pinjaman diharuskan untuk melampirkan angunan untuk pihak pemberi pinjaman yang nilai, maupun jumlahnya disesuaikan dengan hasil kesepakatan kedua belah pihak. Angunan diberikan sebagai bukti kesungguhan pihak peminjam dan juga sebagai pegangan untuk pemberi pinjaman.
Umumnya pemberi pinjaman akan memberikan tenggat waktu untuk melunasi pinjaman, jika pihak peminjam melanggar maka angunan tersebut bisa sebagai gantinya. Kedua belah pihak harus menyepakati jumlah angunan sesuai dengan jumlah dana yang dipinjam. Dalam surat perjanjian jenis ini juga terdapat kesepakatan lain yang mengikutinya. Surat disetujui di depan para saksi dan semua pihak maupun saksi membubuhkan tanda tangan di atas materai.
b. Surat Perjanjian Hutang Piutang Tanpa Jaminan
Tidak jauh berbeda dengan surat perjanjian hutang piutang dengan mengunakan jaminan sebagai syarat untuk melakukan pinjaman. Pada surat perjanjian satu ini angunan tidak diwajibkan oleh pemberi pinjaman sehingga, pihak peminjam juga tidak perlu melampirkan angunan. Perbedaan utamanya hanya terletak pada wajib tidaknya adanya angunan oleh pihak pemberi pinjaman.
Meskipun tidak ada angunan, pihak peminjam juga harus memiliki itikad baik untuk segera melunasi pinjaman yang diberikan. Semua ketentuan surat perjanjian ini sama dengan surat perjanjian dengan mengunakan angunan. Ketentuan-ketentuan yang disepakati juga harus disetujui oleh kedua belah pihak dan membuhkan tanda tangan di atas materai juga harus ada pada surat tersebut. Dalam surat perjanjian pinjaman uang kedua belah pihak bisa mengurangi pasal pasal sesuai dengan kebutuhan.
Surat perjanjian sangat penting untuk dibuat agar proses pinjam meminjam memiliki perlindungan dari badan hukum. Dengan surat perjanjian kerugian dari kedua belah pihak bisa dihindarkan karena bisa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Ada baiknya untuk melibatkan ahlinya dalam pembuatan surat ini agar dasar hukum lebih kuat. Apalagi manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Baca juga:
- Cara Kabur Dari Pinjaman Online (Solusi Paling Efektif)
- Kumpulan Pengalaman Tidak Membayar Pinjaman Online, Sanksi+Solusi
- √ Review Aplikasi Pinjaman Cepat Cair Dan Mudah Online Tanpa Ribet
- Review KTA Kilat Pinjaman Uang Kilat Tanpa Ribet
- Review Kredit Pintar Pinjaman Uang Tunai