Saat ini, ide kreatif sangat di butuhkan dalam menjalankan usaha. Meskipun jenis usaha tersebut bukanlah hal yang baru, sebut saja menjual buah. Tentu sudah umum kita temukan para pedagang buah yang berjualan di pasar, kios buah dan pinggiran jalan. Namun saat ini muncul ide baru untuk berjualan buah menggunakan mobil bak terbuka, dan tentunya menjual buah di mobil mempunyai banyak keunggulan dan masih menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Di bandingkan dengan menjual kios buah di pinggiran jalan, menjual buah di mobil juga tidak kalah menjanjikan. Berbeda dengan menjual buah di kios yang menunggu pembeli, menjual buah di mobil justru kita yang mencari dan mendatangi pelanggan. Dengan demikian kita bisa lebih tahu wilayah mana saja yang sering membeli buah kita dan wilayah mana yang jarang terjadi penjualan.
Target pasar penjual buah di mobil juga berbeda dengan penjual buah di kios, pedagang buah di mobil lebih menargetkan buah eceran. Artinya penjualan dalam jumlah sedikit, umumnya pedagang buah di mobil mebuat paket atau kemasan sendiri dengan harga terjangkau. Seperti buah lengkeng yang dijual dalam kemasan Rp 15.000, jeruk yang di kemas dengan harga Rp 15.000 yang berisi 3-4 buah jeruk. Ini mempermudah penjualan dan membuat harga menjadi “terang” di bandingkan dengan pedagang buah yang menjual kiloan.
Memulai usaha menjual buah di mobil
Seperti namanya, menjual buah di mobil tentu saja membutuhkan sebuah mobil pick up sebagai sarana pengangkutan. Mobil ini tidak selalu harus baru, namun yang penting bisa jalan dengan baik dan layak. Mobil yang di pakai memang sebaiknya mobil bak terbuka, namun jika yang kita miliki hanya mobil pribadi (tertutup) juga masih bisa kita gunakan. Tentunya kita mesti membuka pintu belakang secara luas dan mencopot beberapa kursi belakang untuk di jadikan etalase buah-buahan kita.
Buah-buahan bisa kita dapatkan dengan harga murah di pasar induk Kramat Jati dan juga sentra sentra buah bila sedang musim buah tertentu. Saat ini yang menjadi primadona buah-buahan adalah buah impor, meskipun sebetulnya impor buah sudah di batasi agar petani buah kita bisa hidup lebih baik. Namun masyarakat lebih banyak memilih buah impor ketimbang buah lokal walaupun kwalitasnya sering lebih baik buah lokal. Ini di karenakan tampilan buah impor yang lebih besar, berwarna dan menggiurkan walau dari segi gizi lebih baik buah lokal kita.
Sebagai pedagang buah tentunya kita mesti mengenali keinginan masyarakat, buah impor mungkin bisa kita jadikan barang jualan. Sedangkan buah lokal biasanya ada musimnya dan bisa juga kita jadikan barang jualan yang bagus saat musimnya tersebut.
Masyarakat kita memang masih sedikit dalam mengkonsumsi buah-buahan, dan konsumsi buah-buahan kita terus meningkat. Untuk itu saatnya kita mesti mendekatkan buah-buahan jualan kita pada masyarakat, saatnya kita jemput pembeli bukan hanya menunggunya. Dan yang pasti, menjual buah di mobil bebas dari gusuran. Saat trantib mendekat, kita bisa langsung tancap gas. Salam UKM.
Temukan ide usaha menarik di blog ini pada posting kami berikut ini:
- Peluang Usaha Rumah Makan Iga Bakar
- Peluang Usaha Soto Kaki Lima dan Analisa Biayanya
- Yang Tidak boleh Dalam Wirausaha Usaha Kecil (Kesalahan Bisnis)
- Kiat Menumbuhkan Mental Usaha Baja
- Cara Menghadapi Persaingan Usaha Dengan Merubah Kemasan
- Tips Memilih Usaha Bagi Pebisnis Pemula
- Bahaya Mendirikan Usaha dengan Kartu Kredit