Bahaya Mendirikan Usaha dengan Kartu Kredit
Bahaya Mendirikan Usaha dengan Kartu Kredit

Bahaya Mendirikan Usaha dengan Kartu Kredit

Diposting pada

Saat ini banyak sekali bermunculan seminar-seminar bisnis mengenai pendirian usaha tanpa modal. Yang dimaksud ‘tanpa modal’ disini adalah tanpa menggunakan modal kita sendiri, melainkan dengan memakai modal dari orang lain maupun institusi lain seperti bank.

Namun yang pasti, yang dimaksud dengan pinjaman bank sebagai modal awal usaha oleh seminar-seminar ini bukanlah jenis kredit yang diperuntukkan bagi UKM, usaha kecil maupun mikro. Sebab pinjaman bank untuk UKM, usaha kecil maupun mikro mensyaratkan usahanya mesti berdiri terlebih dahulu dan stabil dalam waktu 1-2 tahun. Yang diajarkan oleh seminar-seminar ini adalah mencari ‘investor malaikat’ yang mau menanamkan dananya sebagai modal awal usaha kita, mencari seorang investor yang rela menanamkan uangnya tentu tidak mudah dan sangat-sangat jarang terjadi.

Solusi satu-satunya yang diarahkan seminar ini biasanya memakai kartu kredit sebagai modal usaha awal yang instan, karena pengajuan kredit UKM mikro sangatlah tidak mungkin sebagai modal awal mengingat persyaratan perbankan yang dibutuhkan.

Pinjaman kartu kredit memang bisa dibilang instan, kita bisa memanfaatkan pinjaman tersebut hingga limit yang diberikan tanpa harus mengurusi banyak dokumen peruntukan pinjaman. Namun justru modal usaha dengan pinjaman kartu kredit justru bisa sangat berbahaya, bukan hanya bagi usaha yang kita lakukan tapi juga terhadap diri kita secara pribadi. Berikut alasan mengapa bahaya mendirikan usaha dengan kartu kredit:

Bahaya Mendirikan Usaha dengan Kartu Kredit

Bahaya Mendirikan Usaha dengan Kartu Kredit
Bahaya Mendirikan Usaha dengan Kartu Kredit

1. Bunga kartu kredit sangat tinggi.

Hampir semua orang pengguna kartu kredit sudah memahami betul akan hal ini. Bunga kartu kredit dapat mencapai 2,95% per bulannya, atau sekitar 35% per tahun. Sedangkan bunga kredit pinjaman UKM dari bank paling tinggi sekitar 1,5% per bulan, atau sekitar 18% per tahun.

2. Cicilan kartu kredit dihitung sejak hari kredit ditarik

Fakta bahwa kita harus mulai membayar cicilan kartu kredit sejak hari kredit ditarik membuat usaha yang kita lakukan harus cepat-cepat menghasilkan keuntungan sebelum kita mendapati diri kita justru tertimbun utang ditambah bunga kartu kredit yang tinggi.

3.  Resiko kolaps meningkat

Sebanyak 60% startup bisnis  di Amerika Serikat membiayai operasional mereka dengan kartu kredit, dan dari setiap US$ 1000 dolar yang diperoleh meningkatkan  resiko kolaps sebesar 2,2%. Angka-angka ini diperoleh dari studi penelitian Ewing Marion Kauffman Foundation.

4. Bank penerbit kartu kredit tidak membedakan pemakaian untuk pribadi maupun usaha.

Bank tidak memandang kita dan usaha yang kita dirikan sebagai yang terpisah. Jika terjadi sesuatu pada diri kita yang diakibatkan oleh kecerobohan pemakaian kartu kredit guna keperluan usaha atau pribadi, maka usaha kita akan ikut terseret menanggungnya.

Pengajuan kredit untuk modal usaha  memang mensyaratkan usahanya harus berdiri dulu. Pengajuan pinjaman kredit untuk modal tambahan pengembangan usaha juga masih sulit dan prosesnya lama.  Selain itu di akhir proses sering kali kita dibuat kecewa karena pinjaman kredit yang dikabulkan ternyata hanya beberapa puluh persen saja dari yang diajukan. Maka tidak heran mengapa seminar-seminar bisnis tanpa modal seperti ini laku keras, walaupun sangat berbahaya.

Temukan tips peluang usaha lainnya pada artikel kami berikut ini:

Tinggalkan Balasan